Minggu, 22 April 2012

iNdiKatoR

Indikator adalah senyawa kompleks yang bisa bereaksi dengan asam dan basa. Indikator digunakan untuk mengidentifikasi apakah suatu zat bersifat asam atau basa. Indikator juga digunakan untuk mengetahui titik tingkat kekuatan asam atau basa.
Skala keasaman dan kebasaan ditunjukan oleh besar kecilnya nilai pH yang skalanya dari 0-14. Dimana semakin kecil nilai pH maka akan bersifat asam (pH<7). Semakin besar nilai pH maka akan bersifat basa (pH>7). Dan pH=7 akan bersifat netral.
Syarat dapat atau tidaknya zat dijadikan indikator asam basa adalah bisa terjadi perubahan warna apabila suatu indikator diteteskan pada larutan asam atau basa.
Indikator terbagi menjadi :
Indikator Alami
Indikator alami biasanya terbuat dari zat warna alami tumbuhan. Indikator alami biasanya hanya bisa menunjukan apakah zat tersebut bisa bersifat asam atau basa. Tetapi tidak menunjukan nilai pH-nya. Contohnya Ekstrak bunga mawar, ekstrak kunyit, ekstrak wortel, ekstrak temulawak, dan lain-lain.

Bunga Mawar











Indikator Sintetis
Indikator ini biasa digunakan saat praktikum kimia. Indikator Kertas lakmus tidak dapat menunjukan nilai pH, tetapi hanya bisa menunjukan apakah zat tersebut bersifat asam atau basa. Jika bersifat asam maka kertas lakmus akan berubah menjadi warna merah. Sedangkan jika basa maka kertas lakmus akan berubah menjadi warna biru.

Kertas lakmus

Trayek pH beberapa indikator
Indikator
Asam
Basa
pH
Merah Metil
Merah
Kuning
4,2-6,3
Merah Klorofenol
Kuning
Merah
4,8-6,4
Litmus
Merah
Biru
5,0-8,0
Biru bromotimol
Kuning
Biru
6,0-7,6
Ungu Difenol
Kuning
Lembayung
7,0-8,6
(Basa) Merah Kresol
Kuning
Merah
7,2-8,8
(Basa) Timol Biru
Kuning
Biru
8,0-9,6
Fenolftalein
Tak Berwarna
Merah
8,3-10,0
Timolftalein
Tak Berwarna
Biru
9,3-10,5

Indikator Universal
Indikator Universal memiliki warna standar yang berbeda untuk setiap nilai pH (1-14). Fungsi indikator Universal adalah untuk memeriksa derajat keasaman (pH) suatu zat secara akurat. Karena aplikasinya menuntut pengukuran pH secara tepat maka sering digunakan pH Meter dan Indikator Universal.

Indikator Universal


pH meter

tiTRasi AsaM-BaSa

Di Blog sebelumnya telah di jelaskan secara umum tentang titrasi. Mungkin ada sebagian yang lupa-lupa ingat definisi dari titrasi ???
Titrasi adalah suatu metode untuk menentukan kadar suatu zat dengan menggunakan zat lain yang sudah diketahui konsentrasinya.
Titrasi terbagi menjadi :
Titrasi Asam Basa
Titrasi Pengendapan
Titrasi Pembentukan Kompleks
Titrasi Oksidasi-Reduksi
Dari keempat titrasi tersebut saya akan menjelaskan terlebih dahulu mengenai titrasi asam basa.
Sebelumnya kita harus memahami pengertian asam basa. Secara singkat saya akan menjelaskan definisi asam dan basa.
Menurut Arrhenius :
Asam adalah senyawa yang jika dilarutkan dalam air menghasilkan ion H+
Basa adalah senyawa yang jika dilarutkan dalam air menghasilkan ion OH-
Asam dan basa dibagi menjadi 2 yaitu :
Asam Kuat atau Basa Kuat adalah suatu senyawa jika dilarutkan dalam air akan terionisasi/terdisosiasi/terurai  sempurna. Artinya “Tidak ada lagi senyawa asal yang tersisa dalam air, semuanya terurai menjadi anion dan kation.”
Asam Lemah atau Basa Lemah adalah suatu senyawa jika dilarutkan dalam air terionisasi/terurai tidak sempurna. Artinya “Masih ada senyawa asal yang tersisa dan sebagian terurai menjadi anion dan kation”.
Apabila melibatkan reaksi asam basa maka disebut titrasi asam basa. Zat yang akan ditentukan kadarnya disebut “Titrant” dan biasanya disimpan di dalam “Erlenmeyer”.
Sedangkan zat yang telah diketahui konsentrasinya disebut “Titer” dan biasanya  disimpan di dalam “Buret”. Baik titer maupun titrant biasanya berupa larutan.

Titrasi Bebas Air
Titrasi bebas air adalah titrasi yang dilakukan dalam pelarut bukan air, tetapi digunakan pelarut organik. Dengan pelarut organik tertentu kekuatan asam atau basa lemah dapat diperbesar sehingga memungkinkan suatu titrasi yang tidak memuaskan dalam pelarut air. Di bidang Farmasi teknik ini banyak dipakai karena banyak obat bersifat asam atau basa lemah yang sukar larut dalam air.
  • Pelarut Amfiprotik : Pelarut yang dapat menerima maupun memberikan proton
  • Contoh : Metanol, Etanol, Asam asetat, Ammonia, dll
  • Pelarut Aprotik : Pelarut yang tidak dapat menerima maupun memberikan proton
  • Contoh : Karbon tetraklorida, benzene, dan kloroform
  • Pelarut Protogeneik : Pelarut yang mudah memberikan proton
  • Contoh : Asam-asam
  • Pelarut Protofilik : Pelarut yang mudah memberikan proton
  • Contoh : Basa-basa, Eter, Keton
Jadi titrasi bebas air hanya untuk asam atau basa lemah saja.

Indikator Titrasi Bebas Air
Penetapan titik akhir pada titrasi bebas air, dapat dilakukan penambahan indicator atau lebih disukai cara potensiometrik. Beberapa indikator :
  • Kristal violet
  • Merah kinaldin
  • P-Naftolbenzein
  • Alvazurin 2-G
  • Malachite Groen
  • Merah jingga
  • Biru timol
  • Timolftalein
  • Azo violet
  • O-Hidroksiazobenzen