Di Blog sebelumnya telah di
jelaskan secara umum tentang titrasi. Mungkin ada sebagian yang lupa-lupa ingat
definisi dari titrasi ???
Titrasi adalah suatu metode untuk menentukan kadar suatu
zat dengan menggunakan zat lain yang sudah diketahui konsentrasinya.
Titrasi terbagi menjadi :
Titrasi Asam Basa
Titrasi Pengendapan
Titrasi Pembentukan Kompleks
Titrasi Oksidasi-Reduksi
Dari keempat titrasi tersebut
saya akan menjelaskan terlebih dahulu mengenai titrasi asam basa.
Sebelumnya kita harus memahami
pengertian asam basa. Secara singkat saya akan menjelaskan definisi asam dan
basa.
Menurut Arrhenius :
Asam adalah senyawa yang jika dilarutkan dalam air
menghasilkan ion H+
Basa adalah senyawa yang jika dilarutkan dalam air
menghasilkan ion OH-
Asam dan basa dibagi menjadi 2 yaitu :
Asam Kuat atau Basa Kuat adalah suatu senyawa jika
dilarutkan dalam air akan terionisasi/terdisosiasi/terurai sempurna. Artinya “Tidak ada lagi senyawa
asal yang tersisa dalam air, semuanya
terurai menjadi anion dan kation.”
Asam Lemah atau Basa Lemah adalah suatu senyawa jika
dilarutkan dalam air terionisasi/terurai tidak sempurna. Artinya “Masih ada
senyawa asal yang tersisa dan sebagian
terurai menjadi anion dan kation”.
Apabila melibatkan reaksi asam
basa maka disebut titrasi asam basa. Zat yang akan ditentukan kadarnya disebut
“Titrant” dan biasanya disimpan di dalam “Erlenmeyer”.
Sedangkan zat yang telah
diketahui konsentrasinya disebut “Titer” dan biasanya disimpan di dalam “Buret”. Baik titer maupun
titrant biasanya berupa larutan.
Titrasi Bebas Air
Titrasi bebas air adalah titrasi
yang dilakukan dalam pelarut bukan air, tetapi digunakan pelarut organik. Dengan
pelarut organik tertentu kekuatan asam atau basa lemah dapat diperbesar
sehingga memungkinkan suatu titrasi yang tidak memuaskan dalam pelarut air. Di bidang
Farmasi teknik ini banyak dipakai karena banyak obat bersifat asam atau basa
lemah yang sukar larut dalam air.
- Pelarut Amfiprotik : Pelarut yang dapat menerima maupun memberikan proton
- Contoh : Metanol, Etanol, Asam asetat, Ammonia, dll
- Pelarut Aprotik : Pelarut yang tidak dapat menerima maupun memberikan proton
- Contoh : Karbon tetraklorida, benzene, dan kloroform
- Pelarut Protogeneik : Pelarut yang mudah memberikan proton
- Contoh : Asam-asam
- Pelarut Protofilik : Pelarut yang mudah memberikan proton
- Contoh : Basa-basa, Eter, Keton
Jadi titrasi bebas air hanya untuk asam atau basa lemah saja.
Indikator Titrasi Bebas Air
Penetapan titik akhir pada
titrasi bebas air, dapat dilakukan penambahan indicator atau lebih disukai cara
potensiometrik. Beberapa indikator :
- Kristal violet
- Merah kinaldin
- P-Naftolbenzein
- Alvazurin 2-G
- Malachite Groen
- Merah jingga
- Biru timol
- Timolftalein
- Azo violet
- O-Hidroksiazobenzen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar