Metode dalam melakukan analisis kualitatif ini dilakukan
secara konvensional, yaitu memakai cara visual yang berdasarkan kelarutan. Pengujian
kelarutan dilakukan pertama-tama dengan mengelompokkan ion-ion yang mempunyai
kemiripan sifat.
Pengelompokan dilakukan dalam bentuk pengendapan dimana
penambahan pereaksi tertentu mampu mengendapkan sekelompok ion-ion.
Cara ini menghasilkan 6 kelompok yang namanya disesuaikan
dengan pereaksi pengendap yang digunakan untuk mengendapkan kelompok ion tersebut.
Kelompok ion-ion
tersebut adalah :
- golongan I : menghasilkan endapan klorida
- golongan II : menghasilkan endapan garam sulfide
- golongan III : menghasilkan endapan hidroksida
- golongan IV : menghasilkan endapan sulfida yang larut dalam asam klorida
- golongan V : menghasilkan endapan karbonat
- golongan sisa (VI)
Kimia analisis secara garis besar dibagi dalam dua bidang
yaitu analisis kualitatif dan analisis
kuantitatif. Analisis kualitatif untuk mengetahui ada atau tidak adanya suatu
zat dalam suatu larutan yang tercampurkan. Tujuan
analisis kualitatif adalah memisahkan dan mengidentifikasi sejumlah unsur.
Analisis
kuantitatif berurusan dengan penetapan banyak suatu zat tertentu
yang ada dalam sampel. (Underwood, 1986)
Klasifikasi kation yang paling umum didasarkan pada perbedaan
kelarutan dari klorida, sulfida, dan karbonat kation tersebut. Kation
diklasifikasikan dalam 5 golongan berdasarkan sifat-sifat kation tersebut
terhadap beberapa reagensia.(Vogel, 1990)
Golongan-golongan
kation memiliki ciri khas, yaitu:
- golongan I : membentuk endapan dengan asam klorida encer, ion-ion yang termasuk dalam golongan ini adalah timbal, raksa, dan perak.
- golongan II : membentuk endapan dengan hydrogen sulfide dalam suasana asam mineral encer. Ion-ion yang termasuk dalam golongan ini adalah merkurium (II),tembaga, cadmium, bismuth, stibium, timah.
- golongan III : membentuk endapan dengan ammonium sulfide dalam suasana netral. Kation golongan ini antara lain nikel, besi, kromium, alumunium, seng, mangan, dan kobalt.
- golongan IV : membentuk endapan dengan ammonium karbonat dengan adanya ammonium klorida dalam suasana netral atau sedikit asam.
- golongan V : disebut juga golongan sisa karena tidak bereaksi dengan reagensia-reagensia golongan sebelumnya. Ion kation yang termasuk dalam golongan ini antara lain magnesium, natrium, kalium, ammonium, litium, dan hydrogen (Vogel, 1990).
Suatu pereaksi menyebabkan sebagian kation mengendap dan
sebagian larut, maka setelah dilakukan penyaringan terhadap endapan terbentuk
dua kelompok campuran yang massa masing-masingnya kurang dari campuran
sebelumnya.
Reaksi yang terjadi saat pengidentifikasian menyebabkan
terbentuknya zat-zat baru yang berbeda dari zat semula dan berbeda sifat
fisiknya (Harjadi, 1993).
Analisis Anion
Kemungkinan adanya Anion dapat diperkirakan dengan mengetahui
kepastian kation apa saja yang terdapat dalam larutan sampel pada percobaan terdahulu
yaitu Percobaan Analisis Kation.
Pengujian antara reaksi asam sulfat encer dan pekat merupakan
salah satu cara untuk mengetahui anion apa saja yang terdapat dalam larutan
sampel. Hal tersebut dikarenakan asam sulfat yang merupakan asam kuat mampu
mendesak anion lemah keluar dari senyawanya. Sebagai contoh, larutan yang mengandung garam
karbonat akan keluar dan terurai menjadi air dan gas karbondioksida dengan
bantuan asam sulfat yang mendesak asam karbonat.
Dengan
memperhatikan daftar kelarutan berbagai garam dalam air dan pelarut yang lain,
jenis anion yang terdapat dalam larutan bisa diperkirakan. Misalnya garam
sulfida tidak larut dalam asam, garam karbonat tidak larut dalam sulfida. Untuk
mendeteksi anion tidak diperlukan metode
sistematik seperti pada kation. Anion
dapat dipisahkan dalam golongan-golongan utama, bergantung pada kelarutan garam
peraknya, garam kalsium atau bariumnya, dan garam zinknya. Namun, ini hanya
dianggap berguna untuk memberi indikasi dari keterbatasan pada metode ini.
(Vogel, 1985)
Secara kasar, reagensia
atau pereaksi yang dapat dipakai adalah :
- Zat kimia kualitas teknis
- Reagensia C.P, seringkali jauh lebih murni daripada reagensia U.S.P
- Reagensia U.S.P yaitu memenuhi persyaratan kemurnian yang ditetapkan oleh United States Pharmacopoeia
Pengujian anion dalam
larutan hendaknya dilakukan menurut urutan:
- Uji sulfat
- Uji untuk zat pereduksi
- Uji untuk zat pengoksidasi
- Uji dengan larutan perak nitrat
- Uji dengan larutan Kalsium klorida
- Uji dengan larutan besi (III) klorida. (Vogel, 1985)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar