Minggu, 27 Mei 2012

GraViMeTRi

Gravimetri merupakan salah satu metode analisis kuantitatif suatu zat atau komponen yang telah diketahui dengan cara mengukur berat komponen dalam keadaan murni setelah melalui proses pemisahan. 
Analisis gravimetri adalah proses isolasi dan pengukuran berat suatu unsur atau senyawa tertentu. Bagian terbesar dari penentuan secara analisis gravimetri meliputi transformasi unsur atau radikal ke senyawa murni stabil yang dapat segera diubah menjadi bentuk yang dapat ditimbang dengan teliti. Metode gravimetri memakan waktu yang cukup lama, adanya pengotor pada konstituen dapat diuji dan bila perlu faktor-faktor koreksi dapat digunakan. 

Analisis gravimetri dapat berlangsung baik, jika persyaratan berikut dapat terpenuhi :
  • Komponen yang ditentukan harus dapat mengendap secara sempurna (sisa analit yang tertinggal dalam larutan harus cukup kecil, sehingga dapat diabaikan), endapan yang dihasilkan stabil dan sukar larut.
  • Endapan yang terbentuk harus dapat dipisahkan dengan mudah dari larutan (dengan penyaringan).
  • Endapan yang ditimbang harus mempunyai susunan stoikiometri tertentu (dapat diubah menjadi sistem senyawa tertentu) dan harus bersifat murni atau dapat dimurnikan lebih lanjut
Faktor-faktor penyebab gagal dalam memperoleh endapan murni :
1)   Kopresipitasi dari ion-ion pengotor.
2)   Postpresipitasi zat yang agak larut.
3)   Kurang sempurna pencucian.
4)   Kurang sempurna pemijaran.
5)   Pemijaran berlebih sehingga sebagian endapan mengurai.
6)   Reduksi dari karbon pada kertas saring.
7)   Tidak sempurna pembakaran.
8)   Penyerapan air atau karbondioksida oleh endapan (Underwood, 1986).

Ciri khas dari kebanyakan tipe koloid yang dijumpai dalam analisis anorganik, adalah :
  1. Partikel-partikel itu memperlihatkan efek tyndall, bila di pandang dengan penyinaran cahaya yang sesuai. 
  2. Partikel-partikel dapat dipisahkan dari larutan sejati zat, dengan membran dari koloidon atau perkamen, yaitu dengan proses dialysis. 
  3. Partikel-partikel itu memiliki muatan listrik karena ternyata bermigrasi dibawah pengaruh selisih (gradien) potensial yang sesuai.
  4. Partikel-partikel itu memiliki luas permukaan yang besar sekali.
Lewat-Jenuh dan Pembentukan Endapan
Suatu larutan lewat-jenuh adalah larutan yang mengandung konsentrasi zat larut lebih besar dari pada konsentrasi yang sesuai dengan larutan kesetimbangan pada temperatur yang bersangkutan. Karena keadaan lewat-jenuh adalah suatu keadaan yang tak stabil, yang dapat dibawah keadaan kesetimbangan yang stabil dengan penambahan sebutir kristal dari zat terlarut (membibit larutan) atau beberapa zat lain, atau dengan cara mekanis seperti mengocok atau mengaduk.

Prosedur berikut yang diakui dalam analisis gravimetri :
  1. Pengendapan biasanya dilakukan dalam larutan panas, karena kelarutan umumnya bertambah dengan kenaikan temperatur.
  2. Pengendapan dilakukan dalam larutan encer, dan reagensia ditambahkan perlahan-lahan dan sambil diaduk dengan seksama. Penambahan dengan perlahan-lahan mengakibatkan partikel-partikel yang pertama-tama mengendap, akan bertindak sebagai inti yang tumbuh selagi bahan-bahan berikutnya mengendap.
  3. Suatu reagensia yang sesuai sering ditambahkan untuk memperbesar kelarutan endapan sehingga menimbulkan partikel endapan primer yang lebih besar.
  4. Suatu proses yang umum digunakan untuk mencegah terjadinya keadaan lewat-jenuh, adalah dengan pengendapan dari kelarutan yang homogen. Ini dicapai dengan membentuk zat pengendap didalam larutan itu sendiri, melalui reaksi homogen dengan laju yang serupa dengan yang diperlukan untuk pengendapan spesi-spesi itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar