Minggu, 13 Mei 2012

TitRaSi ReDoKs


Apa ya titrasi redoks ?
Sebelum menuju pengertian titrasi redoks, terlebih dahulu kita harus memahami tentang reaksi reduksi dan reaksi oksidasi.
Jadi apa ya perbedaan reaksi reduksi dengan reaksi oksidasi ?
Reaksi Reduksi :
·     Penurunan bilangan oksidasi
·      Penambahan elektron
Reaksi Oksidasi :
·      Kenaikan bilangan oksidasi
·      Pelepasan elektron
Reaksi reduksi-oksidasi atau reaksi redoks adalah reaksi yang melibatkan penangkapan dan pelepasan elektron. Dalam setiap reaksi redoks, jumlah elektron yang dilepaskan oleh reduktor harus sama dengan jumlah elektron yang ditangkap oleh oksidator. Ada dua cara untuk menyetarakan persamaan reaksi redoks yaitu metode bilangan oksidasi dan metode setengah reaksi (metode ion elektron). Jika suatu logam dimasukkan ke dalam larutan yang mengandung ion logam lain, ada kemungkinan terjadi reaksi redoks, misalnya:
Ni(s) + Cu2+(l) → Ni2++ Cu(s)
Artinya logam Ni dioksidasi menjadi Ni 2+
Cu 2+ direduksi menjadi logam Cu
Pada reaksi redoks ini yang terjadi adalah reaksi antara senyawa atau ion yang bersifat oksidator sebagai analit dengan senyawa atau ion yang bersifat reduktor sebagai titran, begitu pula sebaliknya. Berdasarkan larutan baku yang digunakan, titrasi oksidasi-reduksi dibagi atas :
1. Oksidimetri, adalah metode titrasi redoks dimana larutan baku yang digunakan bersifat sebagai oksidator. Yang termasuk titrasi oksidimetri adalah :
a. Permanganometri, larutan bakunya : KMnO4
b. Dikromatometri, larutan bakunya : K2Cr2O7
c. Serimetri, larutan bakunya : Ce(SO4)2 ; Ce(NH4)2SO4
d. Iodimetri, larutan bakunya : I2
2. Reduksimetri, adalah metode titrasi redoks dimana larutan baku yang digunakan bersifat sebagai reduktor. Yang termasuk titrasi reduksimetri adalah Iodometri, larutan bakunya : Na2S2O3 . 5H2O


Titrasi redoks melibatkan reaksi oksidasi dan reduksi antara titrant dan analit. Titrasi redoks banyak dipergunakan untuk penentuan kadar logam atau senyawa yang bersifat sebagai oksidator atau reduktor. Aplikasi dalam bidang industri misalnya penentuan sulfite dalam minuman anggur dengan menggunakan iodine, atau penentuan kadar alkohol dengan menggunakan kalium dikromat.
Titik akhir titrasi dalam titrasi redoks dapat dilakukan dengan membuat kurva titrasi antara potensial larutan dengan volume titrant, atau dapat juga menggunakan indikator. Dengan memandang tingkat kemudahan dan efisiensi maka titrasi redoks dengan indikator sering kali yang banyak dipilih. Beberapa titrasi redoks menggunakan warna titrant sebagai indikator contohnya penentuan oksalat dengan permanganate, atau penentuan alkohol dengan kalium dikromat.
Beberapa titrasi redoks menggunakan amilum sebagai indikator, khususnya titrasi redoks yang melibatkan iodine. Indikator yang lain yang bersifat reduktor/oksidator lemah juga sering dipakai untuk titrasi redoks jika kedua indikator diatas tidak dapat diaplikasikan, misalnya ferroin, metilen, blue, dan nitroferoin.
Macam-macam titrasi redoks :
·      Permanganometri
·      Iodin : iodimetri, iodometri, iodatometri
·      Brom : bromometri, bromatometri
·      Cerimetri
·      Dikromatometri
·      Nitrimetri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar