Minggu, 20 Mei 2012

PoTenSioMetRi

 

Potensiometri adalah suatu cara analisis berdasarkan pengukuran beda potensial sel dari suatu sel elektrokimia. Metode potensiometri digunakan untuk  menentukan konsentrasi suatu ion (ion selective electrode), pH suatu larutan, dan  menentukan titik akhir titrasi.
Alat-alat yang diperlukan dalam metode potensiometri adalah :
  • Elektrode pembanding (refference electrode)
  • Elektroda indikator  (indicator electrode)
  • Alat pengukur potensial
Elektroda Indikator terdiri dari :
Elektroda ion logam
  • Paling umum digunakan adalah elektroda logam perak
  • Respon baik untuk ion perak (Argentometri)
  • Respon lain terhadap ion-ion yang membentuk senyawa perak yang sukar larut
Elektroda lembam (Inert)
  • Biasanya menggunakan platina
  • Digunakan untuk mengukur reaksi redoks
  • Kurang baik untuk reduktor kuat
Elektroda selaput/ selektif ion
  • Hanya peka pada salah satu ion saja
  • Paling banyak digunakan adalah indikator gelas untuk pengukuran pH
  • Kelemahan : muncul kesalahan alkali, kesalahan ini timbul karena elektroda gelas memberikan respon terhadap konsentrasi ion alkali dalam larutan yang bersifat basa.
Proses titrasi potensiometri dapat dilakukan dengan bantuan elektroda indikator dan elektroda pembanding yang sesuai. Dengan demikian, kurva titrasi yang diperoleh dengan menggambarkan grafik potensial terhadap volume pentiter yang ditambahkan, mempunyai kenaikan yang tajam di sekitar titik kesetaraan. Dari grafik itu dapat diperkirakan titik akhir titrasi. Cara potensiometri ini bermanfaat bila tidak ada indikator yang cocok untuk menentukan titik akhir titrasi, misalnya dalam hal larutan keruh atau bila daerah kesetaraan sangat pendek dan tidak cocok untuk penetapan titik akhir titrasi dengan indikator. Titik akhir dalam titrasi potensiometri dapat dideteksi dengan menetapkan volume bila mana terjadi perubahan potensial yang relatif besar ketika ditambahkan titran.
Reaksi-reaksi yang berperan dalam pengukuran titrasi potensiometri   yaitu reaksi pembentukan kompleks, reaksi netralisasi, pengendapan, dan reaksi redoks. Pada reaksi pembentukan kompleks dan pengendapan, endapan yang terbentuk akan membebaskan ion terhidrasi dari larutan.  Umumnya digunakan elektroda Ag dan Hg, sehingga berbagai logam dapat dititrasi dengan EDTA. Reaksi netralisasi terjadi pada titrasi asam basa dapat diikuti dengan elektroda indikatornya elektroda gelas.

 

Intisari 
Potensiometri adalah satu cara elektrokimia untuk analisa ion secara kuantitatif berdasarkan pengukuran potensial dari elektroda yang peka terhadap ion yang bersangkutan. Potensiometri digunakan untuk menentukan konsentrasi suatu ion, pH larutan, dan titik akhir titrasi. 
Elemen yang digunakan dalam potensiometri adalah elektroda pembanding, elektroda Indikator, Jembatan garam dan larutan yang dianalisis. Elektroda pembanding dibagi menjadi dua, yaitu elektroda pembanding primer dan elektroda pembanding sekunder (elektroda kalomel dan elektroda perak). 
Elektroda Indikator dibagi menjadi dua, yaitu elektroda logam dan elektroda membran. Elektroda Logam  terdiri dari tiga macam, antara lain  elektroda jenis pertama, kedua, dan ketiga. Sedangkan elektroda membran dibagi menjadi elektroda membran kaca, elektroda membran padat, elektroda membran cair dan elektroda membran gas. 
 Proses titrasi potensiometri dapat dilakukan dengan bantuan elektroda indikator dan elektroda pembanding yang sesuai. Cara potensiometri ini bermanfaat bila tidak ada indikator yang cocok untuk menentukan titik akhir titrasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar